Saturday 15 March 2014

Butterflies and Hurricanes




Halo! Di tulisan ini, Inug dan Kiky pengen mencoba membuat interpretasi atas sebuah lirik lagu. Lagu apakah itu? Judulnya Butterflies and Hurricanes, sebuah lagu karya kelompok musik Inggris, Muse. Kenapa kita milih lagu ini? Inug said that lagu ini adalah salah satu lagu favorit dari kelompok musik favoritnya juga. Sementara Kiky sangat tertarik dengan lirik lagunya. Beginilah interpretasi kami :

Change everything you are
And everything you were
Your number has been called

Saat ini, ada banyak individu yang cenderung diam, berada di zona nyaman, kurang memiliki visi ke depan akan dunia dan dirinya sendiri. Dalam lirik di atas, kita harus berani untuk mengubah diri. Ubahlah dirimu yang dulu dan yang sekarang. Berubah menjadi seperti apa?Pertanyaan itu akan terjawab nanti. Your number has been called. It means that dunia berada di tangan kita. Sebagai pemuda dan pemudi yang mendapat kesempatan untuk sekolah dan belajar, kita harus yakin bahwa bisa berbuat lebih banyak. Keluar dari zona nyaman! Ini giliranmu untuk mewarnai dunia!  

Fights and battles have begun
Revenge will surely come
Your hard times are ahead

Kadang kita beranggapan bahwa kita sudah hidup dalam situasi yang sangat benar, tidak perlu diubah, semua baik-baik saja. Keadaan yang seperti ini bisa sangat salah dan menjebak. Mungkin yang sebenarnya terjadi adalah kita menjadi pribadi yang itu-itu saja dan tidak berkembang. Lalu apa yang trjadi saat kita keluar dari zona nyaman dan menjadi manusia yang baru? Fights and battles has begun. Saat kita keluar dari zona nyaman, pertarungan dimulai. Pertarungan yang paling awal yang terjadi adalah pertarungan kita terhadap diri sendiri. Kemantapan kita untuk mau berubah. Lalu, apa makna dari revenge will surely come? Pembalasan dendam. Kapan seseorang ingin membalas dendam? Jawabannya adalah saat dia merasa marah, kecewa, kalah, dan sedih, tapi tidak bisa melawan balik saat itu juga. Dalam hal ini, Muse hendak menyampaikan bahwa dunia terus berkembang. Berbagai aspek di dalam dunia ini berubah, ada yang berkembang menjadi lebih baik, ada pula yang memburuk.Your hard times are ahead. Semua tantangan dan halangan pasti akan mengganggu kita mewarnai dunia ini. 

Best,
You've got to be the best
You've got to change the world
And use this chance to be heard
Your time is now

Best. Terbaik. Apa yang dimaksud dengan kita harus menjadi yang terbaik? Sederhana namun tidak sederhana. Maksudnya adalah bahwa kita tidak harus berpikir untuk mengalahkan orang lain. Cukup dengan mengalahkan diri sendiri. Lalu, aspek yang tidak sederhana adalah kenyataan bahwa mengalahkan diri sendiri adalah tugas yang paling berat bagi seorang individu. Kita harus berani untuk mengubah dunia. Seperti apakah itu? Mengubah dunia diawali dengan mengubah kacamata kita dalam memandang dunia. Menggunakan kacamata yang kritis dan berani tentu akan membuat kita melihat secara lebih tajam. Ada beberapa kunci, yakni visioner, kritis, dan berani. Dengan memegang tiga kunci itu, kita punya modal yang kuat untuk melanjutkan ke tahap berikutnya, yakni mengubah dunia. Dalam melaksanakan ide mengubah dunia, akan sulit bagi seorang individu untuk bergerak sendirian. Kondisi menuntut seseorang untuk mengajak individu lain. Kita harus bersuara, memaparkan visi dan misi kita, dan mengajak mereka untuk ikut bergerak. Kapan? SEKARANG!


Change everything you are
And everything you were
Your number has been called
Fights and battles have begun
Revenge will surely come
Your hard times are ahead

Best,
You've got to be the best
You've got to change the world
And use this chance to be heard
Your time is now

Don't let yourself down
Don't let yourself go
Your last chance has arrived

Menjawab kata SEKARANG itu tidak mudah. Pasti akan ada pikiran-pikiran yang membuat kita ragu dan menunda perubahan yang mau kita buat.

Best,
You've got to be the best
You've got to change the world
And use this chance to be heard
Your time is now

Sebagai interpretasi akhir, kami ingin membahas judul lagu ini. Kenapa Butterflies and Hurricanes? Ada tiga  poin penting, yakni metamorfosa, tantangan, dan visi. Kupu-kupu adalah lambang dari metamorfosa. Metamorfosa bisa dilihat sebagai perubahan diri sendiri. Dalam hal ini, perubahan yang kami maksud adalah perubahan cara pandang. Setelah melalui perubahan yang besar dan siap untuk terbang, kupu-kupu menghadapi tantangan besar berupa angin topan yang menghadang langkahnya. Jawabannya sangat tergantung pada visi yang kupu-kupu itu punya. Di kejauhan, kupu-kupu bisa melihat bahwa selepas angin topan yang besar itu, ia bisa mencapai sebuah taman bunga yang sangat indah, terang, berwarna-warni, dan nyaman. Bagaimana kupu-kupu itu menyikapi tantangan yang terkesan tidak mungkin ia lawan itu? 

Selamat berubah!
Salam. 

Sunday 29 December 2013

Pilihlah Aku


Tanah kelahiranku pengabdianku
Pilih yang amanah
Seorang pria berpose gagah. Botak kepalanya. Kuning warna jasnya. Di sebelahnya, seorang pria bertubuh lebih kecil berpose tersenyum sumringah. Ia mengenakan kacamata dan jas berwarna biru. Di beberapa tempat lainnya, ada banyak orang berpose berbeda. Semuanya memiliki kesamaan, yakni tampil rapi. Terdapat beberapa tulisan di sebelah mereka. Yap, itu adalah foto para calon anggota legislatif yang maju ke pemilihan umum tahun 2014. Iklan-iklan tersebut bisa dengan mudah kita jumpai di pinggir jalan. Batang pohon dan tiang listrik tidak luput dari usaha mereka untuk memasang iklan. Banyak sekali jumlahnya. Bervariasi sekali warna-warnanya, tergantung pilihan warna partai tempat mereka bernaung. Seringkali iklan-iklan tersebut bersebelahan dengan iklan produk dan jasa lainnya. 

Ayo bangkit generasiku untuk maju
Aspirasi dan suara hati kita
Para calon anggota legislatif tersebut ingin memperkenalkan diri kepada masyarakat. Tentunya kepada masyarakat yang berada di daerah tempat ia akan meraup suara. Selain itu, mereka juga ingin mendekatkan diri kepada masyarakat melalui berbagai motto yang mereka angkat dan tuliskan di sebelah foto iklan mereka. Apa lagi yang mereka harapkan selain perolehan suara untuk bangku anggota legislatif dalam pemilihan umum 2014. 

Jadilah yang terbaik
Lindungi generasi bangsa dari bahaya narkoba
Para pembuat dan pemasang iklan tersebut berasumsi bahwa masyarakat bisa memfokuskan perhatian dengan baik untuk setiap iklan mereka. Padahal untuk memberikan perhatian dengan baik, kadar konsentrasi yang cukup menjadi faktor sangat penting. Banyaknya jumlah iklan membuat perhatian masyarakat terpecah. Tingkat konsentrasi saat memperhatikan iklan-iklan tersebut pun menjadi lebih rendah. Hal sama terjadi saat seseorang memperhatikan situs internet ramai pengunjung. Banyaknya iklan dan informasi mengakibatkan fokus pengguna internet tidaklah terlalu mendalam.  

Indahnya mengabdi tanpa korupsi
Utamakan kepentingan rakyat bekerja untuk rakyat
Perhatian dan fokus masyarakat terhadap iklan-iklan tersebut tidaklah kuat. Konsekuensinya adalah kesan yang ditinggalkan menjadi tidak mendalam. Manusia biasa tidak bisa memfokuskan perhatian dengan konsentrasi tinggi atas sekian banyak informasi dalam satu waktu. Masyarakat tidak bisa memaknai secara mendalam informasi yang ada di dalam iklan tersebut, sehingga  tujuan iklan yang adalah memperkenalkan dan mendekatkan diri kepada masyarakat pun tidak tercapai secara optimal.  

Berjuang untuk kesejahteraan rakyat
Cinta, Kerja, Harmoni
Jadi, bapak botak dan berkacamata, terima kasih atas usaha Bapak-bapak untuk memperkenalkan diri kepada kami, masyarakat pemegang hak suara. Terima kasih sudah menghias kota dengan fotomu yang rapi. Terima kasih sudah memenuhi segala sudut kota dengan warna-warni fotomu. Terima kasih sudah membuat kami terpaksa meningkatkan konsentrasi saat hendak mencari informasi iklan produk atau jasa. Namun, maafkanlah apabila kami tidak juga mengenal dirimu dengan baik.   

Semoga sukses dalam pemilihan umum 2014.

Salam!

Thursday 29 August 2013

Create Something!


     Belakangan ini gw punya hobi baru. Masih di dunia musik sih, tapi ini hal yang baru buat gw, yaitu nonton video live Muse. Gw betul-betul keranjingan sampe rasanya selalu pengen nonton di manapun kapanpun. Bahkan sering gw bela-belain nonton di laptop di pinggir jalan waktu nunggu adek gw pulang kerja. Setiap hari gw pasti nonton! Meskipun video yang gw punya itu-itu aja, tapi gw ga bosen-bosen dan terus aja pengen nonton.
  
     Sampai akhirnya hari ini, Jumat 30 Agustus 2013, sekitar pukul 11.20 WIB, gw dapet satu pertanyaan di pikiran gw. Kenapa selama ini gw terus menerus jadi konsumen? Kapan gw jadi produsen? Dulu gw rajin jadi produsen, dalam bidang musik ataupun menulis. Tapi kenapa sekarang gw melulu jadi konsumen?
 
     Rasanya emang bener-bener nyaman nonton video live Muse. Gw dimanjain secara visual dan audio. Semua hal yang gw suka bisa gw dapetin di situ. Lagu dan aransemen musik mereka keren. Akting panggung mereka keren. Ditambah lagi dengan bentuk panggung yang selalu wah. Gw ternyata bener-bener dimanjain dengan semua fasilitas itu. Gw jadi ga produktif sama sekali, malas bergerak dan meng-create sesuatu! Gw jadi manja!

Monday 3 September 2012

Berhenti Mengecam Kegelapan. Nyalakan Lilin.


Kalimat judul tulisan ini aku dapat dari situs resmi Yayasan Indonesia Mengajar. Kalimat itu sangat sesuai dengan apa yang aku rasakan hari ini. Benar-benar bisa menggambarkan perasaanku malam ini.


Dua bulan terakhir, aku sering merasa sedih. Penyebabnya adalah karena aku sering merasa minder. Mulai dari minder sama temen-temen sekelas, di kantor, sampe temen-temen di kos. Aku sering banget ngerasa minder. Terutama sama temen yang punya pengaruh sosial cukup kuat. Aku minder dan takut sama mereka.


Hal itu sering bikin aku berpikiran negatif. Aku berpikiran bahwa temen-temen ga suka sama aku, benci ato sebel sama aku. Padahal ga ada sama sekali temen yang kayak gitu. Mungkin ada beberapa temen yang ga suka sama aku, tapi ga semuanya begitu.


Rasa sedihku berjalan terus. Bahkan terus berkembang. Hampir setiap hari aku ngerasa sedih. Sering sekali aku nangis gara-gara sedih.


Tapi hari ini aku dapet sesuatu yang baru. Aku berpikiran : cukup sudah aku berpikiran negatif tentang diriku sendiri, ini saatnya berpikir tentang dunia! Maksudnya adalah bahwa aku ingin mengakhiri semua pikiran negatif tentang diriku sendiri. Aku ingin mencoba cuek terhadap pikiran negatif itu. Aku ingin mulai memikirkan hal-hal yang harus dan ingin aku lakukan di dunia ini.


Tiba-tiba semangatku bertumbuh. Aku yang takut dan malas bekerja atau belajar, sekarang menjadi jauh lebih semangat.


Berhenti mengecam kegelapan, nyalakanlah lilin! Demikianlah kira-kira gambaran perasaanku. Saatnya bangkit dan menyalakan lilin! Saatnya bangkit dan berpikiran positif! Saatnya bangkit dan berusaha mengejar cita-cita! Saatnya bangkit untuk bekerja dan belajar!


Begitulah sekilas sharing perasaan yang aku alami malam ini. Sungguh saat-saat yang damai. Saat ini yang aku rasakan adalah tenang dan bahagia. Aku ingin mempertahankan semangat ini!


Salam semangat!

Sunday 29 July 2012

Persembahkan Hidup untuk Tuhan!


Semenjak kecil, ada beberapa hal yang sangat aku takutkan. Satu di antaranya adalah merasa kesepian. Aku sangat takut dan sedih saat berada dalam kondisi kesepian. Kondisi itu terus ada hingga saat ini. Aku masih terus ketakutan merasa kesepian. Biasanya, untuk menghindari itu, aku pergi mencari teman. Saat bersama teman, aku terhindar dari rasa sepi. Aku pun merasa nyaman.

Namun saat ini, situasi berubah. Semua kejadian dalam hidupku mengkondisikan aku untuk hidup dan berjuang sendirian. Saat ini aku bekerja sambil kuliah, sehingga tidak bisa lagi berada bersama teman-teman di kampus yang fokus berkuliah saja setiap harinya. Dalam beberapa hari ke depan, seorang teman dekat yang paling mengerti aku pun akan pergi meninggalkan Jakarta.

Dua hal itu sangat besar pengaruhnya padaku. Perasaan kesepian menyelimutiku. Aku tidak bisa berfokus pada pekerjaan dengan baik. Rasa sesak memenuhi dadaku. Bahkan membuka mata selepas tidur pun aku takut. Kegiatanku hari demi hari penuh dengan perasaan cemas, takut, dan terutama sedih. Pikiran akan kesepian selalu membuatku sedih. Aku tidak bersemangat sama sekali.

Setiap kali mandi, gebyuran air dingin selalu membuat perasaan di dadaku makin sesak. Aku memegang ponsel setiap saat. Berharap ada kontak dari teman terdekatku. Aku sedih. Aku takut. Aku khawatir. Sedih, sedih, sedih, dan sedih. Terus begitu.

Wednesday 18 July 2012

Lima yang Harus Kita Perhatikan!

Jumat malam, beberapa hari yang lalu, aku pergi ke acara Kenduri Cinta di Taman Ismail Marzuki (TIM). Acara mulai pukul 20.00 WIB di pelataran parkir TIM. Pembicara duduk lesehan di panggung sederhana dengan hadirin duduk di tikar dan terpal yang ada di depan panggung. Ada banyak pedagang kaki lima di sana. Mulai dari kopi, mie instan, gorengan, dan banyak lainnya. Udara malam itu tidak terlalu dingin, cukup sejuk untuk duduk di luar ruangan. Para hadirin duduk mendengarkan pembicara sambil menikmati jajanan sederhana.


Pembicara utama Kenduri Cinta adalah Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun. Ia datang sekitar pukul 24.00 WIB. Ia datang bersama banyak pembicara lainnya. Salah satu pembicara adalah seorang musisi jazz, Beben Jazz. Tema besar Kenduri Cinta malam itu adalah ‘Mendirikan Indonesia’.
Aku ingin menulis tentang suatu hal yang kudapat dari Kenduri Cinta malam itu. Bukan catatanku atas pembahasan Cak Nun, namun lebih kepada pemahaman yang menggunakan logika pikirku sendiri. 


Satu pelajaran penting yang Cak Nun berikan adalah bahwa sebuah negara bisa berdiri dengan lima pilar utama, yakni RAKYAT, TENTARA, ILMUWAN, AGAMAWAN, DAN BUDAYAWAN. Aku ingin mengembangkan interpretasiku sendiri atas lima pilar utama itu. Namun bukan untuk mendirikan sebuah negara, melainkan untuk mendirikan diri sendiri atau mengembangkan diri.
Menurutku, seorang pribadi juga harus mempunyai kelima unsur penting tersebut. Setiap unsur memiliki pemahaman berbeda, sehingga proses refleksi dan pengembangannya tentu juga berbeda. Mari kita mulai dari unsur yang pertama, rakyat. Unsur rakyat kumaknai sebagai memelihara dan mengembangkan sikap RENDAH HATI. Dalam pembahasan atau diskusi tentang kenegaraan, kata ‘rakyat’ sering digunakan untuk menggambarkan masyarakat kecil. Hidup mereka sederhana, jauh dari kemewahan, dan kerap berkelompok untuk saling menguatkan demi bertahan hidup. Maka, makna yang aku angkat dari kata rakyat adalah ajakan agar setiap individu betul-betul memperhatikan sikap rendah hati.


Unsur kedua, tentara. Tentara menggunakan kekuatan otak dan fisik untuk memenangkan perang. Demikian juga dengan interpretasiku untuk pengembangkan pribadi. Seseorang juga harus tetap memperhatikan KESEHATAN FISIK-nya. Memiliki tubuh yang sehat tidak menjamin seseorang akan memiliki kepribadian yang baik dan kuat. Namun paling tidak, kesehatan fisik adalah syarat minimal seseorang untuk dapat berkarya dan belajar dalam hidupnya.


Ilmuwan. Ilmuwan adalah orang-orang yang mengolah kemampuan otaknya untuk menemukan dan menciptakan segala sesuatu. Interpretasiku adalah, setiap individu harus selalu mengembangkan KEMAMPUAN OTAK-nya. Kemampuan otak harus terus dikembangkan. Rajin membaca, menulis, dan berdiskusi menjadi beberapa cara bagi setiap individu untuk terus mengembangkan diri.

Agamawan. Mereka adalah orang-orang yang hidup untuk mengolah sisi rohani dan menyebarkan ajaran agama ke banyak orang. Setiap individu sebaiknya juga memperhatikan SISI ROHANI melalui kendaraan agama yang ia anut. Dengan bertekun di dalam kehidupan rohani, perjuangan seseorang untuk terus memperbaiki diri akan ia jalani dengan lebih tenang dan pasrah. Dalam mengembangkan kepribadian, seseorang akan berjalan lebih kuat dan tenang saat ia juga memperhatikan sisi kerohaniannya.


Akhirnya, budayawan. Mereka adalah orang-orang yang memperhatikan perkembangan budaya, mengolah, mendiskusikan, mengkritik perkembangannya, dan mencari jawaban atas budaya yang berkembang. Menurutku, setiap individu sebaiknya juga melakukan hal tersebut untuk dirinya sendiri. Yakni bersikap KRITIS AKAN KEBUDAYAAN yang berjalan. Dengan bersikap kritis akan kebudayaan, seseorang akan lebih mampu mengenali kebudayaan tempat ia hidup. Secara otomatis, orang tersebut juga akan lebih mengenali dirinya sendiri. Ada sebuah hubungan yang kuat antara pengenalan diri sendiri dengan pengenalan kebudayaan tempat seseorang tinggal. Dengan mengenali kebudayaan tempat seseorang hidup, ia akan lebih kuat mengenali dirinya sendiri.



Sekian pendalaman saya untuk lima poin yang sebaiknya ada pada diri setiap individu. Individu yang ingin terus belajar dan mengembangkan dirinya, harus memperhatikan dan mengembangkan lima unsur yang disebutkan di atas.


Akhir kata, selamat belajar mengembangkan diri.


Salam berkembang!

Sunday 10 June 2012

Sekali Wartawan, Tetap Wartawan


Aku mau cerita pengalaman seruku di hari Jumat (8/6) yang lalu. Cerita dimulai dari pengerjaan tugas mata kuliah Change Management yang udah mepet banget deadline-nya, yaitu Senin (11/6). Waktu itu aku masih ngerasa data yang kelompokku punya kurang mantep. Kenapa kurang mantep? Soalnya cuma dapet dari internet, itupun kurang lengkap. Nah, kalo data kurang lengkap, ngerjain tugas juga kurang mantep rasanya, ya ga? Nah, pengalaman seru dimulai dari sini.

Sekitar satu jam sebelum waktu istirahat sholat Jumat, aku nekad berangkat dari kampusku di Menteng, Jakarta Pusat ke kantor perusahaan yang jadi materi kelompokku, PT Pelayaran Nasional Indonesia (PT Pelni). Tujuannya adalah ingin mendapatkan data lebih dengan mewawancarai pejabat Pelni. Nekad juga, soalnya tahu sendiri kantor pegawai negeri kayak apa. Biasanya kan hari Jumat jam kerja mereka pendek banget. Bisa jadi aku nekad dateng ke sana ga ketemu siapa-siapa. Tapi karena jaraknya ga terlalu jauh, cuma di Jalan Gajah Mada (itungannya deket juga kalo naik motor dari kampus di Menteng), aku tetap nekad berangkat! Ngeeeeeeng!

Sampe di sana, aku langsung nyari bagian Public Relation. Tanpa halangan sama sekali, aku ketemu seorang staf, namanya Mbak Ayu. Dia baik banget. Kenapa? Begini ceritanya.

“Mas, maaf, kalau mau wawancara, mas harus bawa surat keterangan dari kampus!”

Wednesday 6 June 2012

Jakarta Lebih Nyaman Tanpa Banjir, Saudara! Percayalah!


Jakarta akan menjadi jauh lebih nyaman apabila tidak ada banjir, Saudara! Percayalah!

Sekitar pukul 20.30, aku masih ngendon di kampus. Baru aja selesai belajar manajemen keuangan sama temenku. Tiba-tiba, breeesss, ujan turun agak deras. Cepat-cepat kukemasi semua barang-barangku. Ga lupa aku minta kantong plastik ke karyawan kampus untuk membungkus sepatu dan buku yang ga muat di tas. Hujan tambah deras. Anginnya kenceeeeeeng banget.

“Buset deh! Aku belum sembuh total dari flu dan sekarang harus pulang hujan-hujanan gini? Lucu banget kalo besok sampe parah lagi!” kataku. Tapi tetep aja kuterabas hujan yang derasnya sumpah nyebelin itu.

Perjalanan dimulai.

Tuesday 5 June 2012

Saat Hati Ungkapkan Mimpinya




Aku baru pengen mendalami sebuah lirik lagu. Judul lagunya When You Wish Upon a Star.

Kenapa lagu ini? Selain karena lagunya emang bagus, tadi siang aku menggumamkan lagu ini sendiri dan kerasa daleeeem banget. Rasanya lirik lagu ini mengajak semua orang untuk tidak berhenti bermimpi dan mengingatkan bahwa di atas sana, ada ‘bintang’ yang pasti selalu menemani kita mengejar setiap impian terkecil sekalipun. Saat itulah aku berniat menulis tentang lirik sebuah lagu dalam film kartun Pinocchio karya Walt Disney ini. Sebuah lagu yang bak sebuah doa.  

When you wish upon a star
Makes no difference who you are
Anything your heart desires
Will come to you

Saat kamu mengungkapkan permohonan pada bintang di langit, tidak akan ada bedanya siapa dirimu. Miskin atau kaya, sehat atau sakit, hitam atau putih, pintar atau bodoh, penguasa atau orang kecil, penjajah atau orang tertindas, dan berbagai perbedaan lainnya. Siapapun kita, kita pasti akan terlihat dan diperlakukan sama saat memohon kepada ‘bintang di langit’.

Apapun yang hatimu idamkan, akan datang kepadamu. Ada semacam ‘prasyarat’ yang ditulis di sini. Yakni bahwa those dreams, must be desired by our heart deeply. Ya, keinginan atau permohonan itu harus tertanam kuat dalam hati kita. Tidak cukup hanya ada di pikiran dan nafsu semata, melainkan harus ada dalam hati nurani kita.

Permohonan seperti apakah yang bisa tertanam erat dalam hati kita? Untuk menjawab pertanyaan ini, aku harus merenung sebentar. Hmm, aku rasa itu adalah permohonan yang paling baik untuk orang tuamu, saudara-saudaramu, teman-temanmu, dan semua orang yang ada di sekitarmu. Sebab hanya dengan begitulah kita bisa menunjukkan kasih yang sebenarnya. Yakni dengan mengasihi sesamamu seperti kamu mengasihi dirimu sendiri.

Biarkan hatimu berbicara, sebab ia sedang berteriak sekuat tenaga, meneriakkan permohonan dari dirinya yang terdalam.

Monday 4 June 2012

Yes, Miracle Does Happen Tonight!

Senin, 4 Juni 2012

Malem ini badanku remuk. Hidung meler terus sampe mampet. Kepala agak nggliyeng. Bersin-bersin mulu. Brrrr.... Dingin banget rasanya malem ini. Sore tadi, sebelum tidur sore, tenggorokanku rasanya ga enak, tapi sekarang udah mendingan abis makan mie instan panas dan susu putih panas. Malam ini, aku bolak-balik ke kamar mandi. Perutku mules banget. “Masuk angin parah, nih!” pikirku. Setelah beberapa kali buang air, akhirnya aku bisa berkeringat. Lega rasanya. Sekarang, sambil menulis ini, aku pake dua kaos sekaligus satu jaket, dan masih merasa kedinginan. Huff, baiklah, mari bertahan.

I would like to share something here. Tadi sore, di jalan pulang ke kos, aku nemu satu ide cemerlang. Begini kurang lebih,”Ada banyak sekali hal-hal positif di dunia ini. Kenapa tidak aku mengambil satu setiap harinya dan menjalankannya dengan hati senang?” Pemikiran itu muncul begitu saja dan mengkontra semua pikiran negatif yang selalu tertanam kuat di pikiranku. Aku merasa bosan hidup dalam ‘kacamata’ gelap. Yaah, seperti yang kita semua tahu, pikiranmu adalah hidupmu. Maksudnya, bagaimana cara kita memandang kehidupan, begitu pulalah jadinya kehidupan kita. Nah, apa jadinya kalau aku terus menerus memandang kehidupan sebagai hal yang negatif?

Ide itu akhirnya kucoba malam ini. Kubuka blog kelasku, www.wm66.wordpress.com. Aku utak-atik blog itu dengan niatan mempublikasikan setiap kegiatan program Community Awareness kelasku. Rasanya nikmat sekali. Aku bisa berfokus mengerjakan itu. Pikiranku terang dan rasanya aku tahu bahwa yang kuperbuat adalah baik. Aku merasa sangat positif. Jiwaku rasanya tenang dan bahagia. Aku tidak terlalu mempedulikan hasil akhir yang kuperoleh dari mengutak-atik blog itu. Yang penting adalah aku tahu bahwa aku berbuat hal yang baik, dan kulakukan hal itu sepenuh hati. Miracle does happen tonight.

Andai saja badanku sehat, pasti aku bisa melakukan hal-hal positif semacam ini dengan lebih lancar. Namun, dalam kondisi mules seperti sekarang pun aku bisa bahagia. I can expect nothing better than this!

Kuharap ide dan pendalaman yang kudapat hari ini bisa berjalan di esok hari, lusa, minggu depan, dan seterusnya. Soalnya rasanya nyaman banget! Dan lagi, hal yang kulakukan adalah hal positif. Siapa yang tidak suka berada dalam kondisi semacam ini? Aku suka sekali! Ini kondisi yang sangat langka terjadi padaku, penderita Bipolar Disorder.

Setelah 25 tahun hidup dalam kondisi ‘gelap’, serba cemas, takut, dan berpikiran negatif, malam ini aku menemukan sesuatu yang sangat baik. Simpel sekali, yaitu cuma berupa pemikiran bahwa : ada banyak sekali hal positif yang bisa kita lakukan setiap harinya, kenapa tidak kita mengambil satu demi satu setiap harinya, dan melakukannya sepenuh hati? Itu saja. That is so simple, right? But I’m so happy with it

Buat orang lain mungkin hal seperti ini adalah biasa. Namun untukku, berada di satu malam penuh dengan pikiran positif semacam ini adalah mukjizat. Aku ulangi, ini adalah mukjizat. Yes, miracle does happen tonight!