Tuesday 5 June 2012

Saat Hati Ungkapkan Mimpinya




Aku baru pengen mendalami sebuah lirik lagu. Judul lagunya When You Wish Upon a Star.

Kenapa lagu ini? Selain karena lagunya emang bagus, tadi siang aku menggumamkan lagu ini sendiri dan kerasa daleeeem banget. Rasanya lirik lagu ini mengajak semua orang untuk tidak berhenti bermimpi dan mengingatkan bahwa di atas sana, ada ‘bintang’ yang pasti selalu menemani kita mengejar setiap impian terkecil sekalipun. Saat itulah aku berniat menulis tentang lirik sebuah lagu dalam film kartun Pinocchio karya Walt Disney ini. Sebuah lagu yang bak sebuah doa.  

When you wish upon a star
Makes no difference who you are
Anything your heart desires
Will come to you

Saat kamu mengungkapkan permohonan pada bintang di langit, tidak akan ada bedanya siapa dirimu. Miskin atau kaya, sehat atau sakit, hitam atau putih, pintar atau bodoh, penguasa atau orang kecil, penjajah atau orang tertindas, dan berbagai perbedaan lainnya. Siapapun kita, kita pasti akan terlihat dan diperlakukan sama saat memohon kepada ‘bintang di langit’.

Apapun yang hatimu idamkan, akan datang kepadamu. Ada semacam ‘prasyarat’ yang ditulis di sini. Yakni bahwa those dreams, must be desired by our heart deeply. Ya, keinginan atau permohonan itu harus tertanam kuat dalam hati kita. Tidak cukup hanya ada di pikiran dan nafsu semata, melainkan harus ada dalam hati nurani kita.

Permohonan seperti apakah yang bisa tertanam erat dalam hati kita? Untuk menjawab pertanyaan ini, aku harus merenung sebentar. Hmm, aku rasa itu adalah permohonan yang paling baik untuk orang tuamu, saudara-saudaramu, teman-temanmu, dan semua orang yang ada di sekitarmu. Sebab hanya dengan begitulah kita bisa menunjukkan kasih yang sebenarnya. Yakni dengan mengasihi sesamamu seperti kamu mengasihi dirimu sendiri.

Biarkan hatimu berbicara, sebab ia sedang berteriak sekuat tenaga, meneriakkan permohonan dari dirinya yang terdalam.

If your heart is in your dream
No request is too extreme
When you wish upon a star
As dreamers do

Jika hatimu ada di dalam mimpimu, tidak akan ada permintaan yang terlampau ekstrim. Rasa-rasanya pemaknaan kalimat ini mirip dengan dua kalimat terakhir di bait sebelumnya. Berarti memang makna tersebut memiliki arti yang sangat dalam sehingga harus diperkuat sedemikian rupa. Taruhlah hatimu di dalam impianmu. Atau, hmm, aku lebih suka menggunakan sudut pandang lain. Yaitu biarkan hatimu berbicara melampaui ego dan kekerasan hatimu, biarkan hatimu yang paaaaaaaaling dalam menyampaikan impian dan harapannya.

Tidak ada permintaan yang terlampau ekstrim. Bak Gepetto memohon boneka kayu bisa hidup dan menjadi anaknya, tidak ada permintaan yang terlampau ekstrim asalkan hati kita yang berbicara.

Saat kamu mengungkapkan impianmu kepada bintang, seperti yang dilakukan para pemimpi. Dua kalimat ini merupakan sambungan atau kalimat penutup atas dua kalimat sebelumnya, jadi akan lebih nyaman apabila dimaknai tidak secara terpisah. Biarkan hatimu yang menyampaikan permohonan itu kepada ‘bintang di langit’, seperti yang dilakukan para pemimpi.

Aku melihat makna ‘para pemimpi’ di sini sebagai orang-orang yang berpasrah, memasrahkan diri dan seluruh hidupnya kepada ‘bintang di langit’. Orang yang berpasrah, akan jauh dari sikap egois dan sok kuat. Ia akan selalu meminta kepada ‘bintang di langit’ untuk merawat dan menjaganya dari hari ke hari. “Tolong temani aku, jaga aku supaya aku bisa tetap hidup dengan baik di dunia ini. Tolong bimbing aku supaya aku bisa tetap menolong orang tua, saudara, dan teman-temanku,” ujar seorang anak jalanan di malam hari sambil kedinginan memeluk adiknya yang masih bayi. Kurang lebih seperti itulah gambaranku tentang dreamers di lagu ini. Sungguh sebuah makna yang indah sekali.

Fate is kind
She brings to those who love
The sweet fulfillment of
Their secret longing

Nasib itu baik. Ia (perempuan) mengabulkan semua impian mereka yang mencinta. Siapakah itu ‘those who love’? Wah, berat sekali rasanya memaknai kalimat ini. Sungguh amat sangat dalam artinya. Terlalu sayang apabila hanya dimaknai secara dangkal. Baiklah, akan aku coba.

Mereka yang mencinta adalah mereka yang mengosongkan hidup dari egonya sendiri, dan memasrahkan jiwa dan raganya kepada ‘bintang di langit’. Ia sengaja mengosongkan diri dan membiarkan ‘bintang di langit’ mengarahkan setiap pemikiran, perasaan, dan tindakannya.

Sekali lagi aku menggunakan anak jalanan sebagai contoh. Kemiskinan menjauhkan mereka dari egoisme berlebihan. Mereka sadar bahwa mereka tidak mampu membeli suatu apapun yang mereka inginkan. Terlebih bagi mereka anak jalanan yang memang benar-benar berusaha bertahan hidup, membiayai sekolahnya sendiri, adiknya, atau pengobatan orang tuanya yang sedang sakit. Dengan mencintai orang tua, adik, dan teman-temannya, ia telah mencintai kehidupan itu sendiri. Itulah yang disebut sebagai those who love.

Ia mengejar impian bukan untuk dirinya. Melainkan untuk kehidupan itu sendiri. Untuk orang tua, saudara, teman, dan untuk semua hal yang ia cintai di dunia ini.

Pemenuhan yang manis akan kerinduan mereka yang terdalam. Aaaahhhh, sungguh kalimat yang amat indah. Kerinduan yang terdalam... Kerinduan yang terdalam berasal dari suara hati yang paling jernih. Biarkan hatimu berbicara, biarkan hatimu mengungkapkan, dan biarkan hatimu berteriak keras, maka kamu akan mendapatkan pemenuhan yang manis. Sungguh, sebuah kalimat singkat yang membuat bibir kita tersenyum kecil sambil mengelus dada.        

Like a bolt out of the blue
Fate steps in and sees you through
When you wish upon a star
Your dreams come true

Bolt out of the blue adalah frase yang kerap digunakan Shakespeare dalam karya-karyanya dan di dalam Injil. Maknanya adalah a complete surprise.

Seperti surprise yang lengkap, takdir melangkah masuk dan melihatmu melaluinya. Melalui apa? Melalui hati nurani, kawan! Takdir, sesuai yang kita impikan, melangkah masuk melalui hati dan menyapa kita. Saat itulah kita akan mengatakan,”Permohonanku dikabulkan. Terima kasih, ‘bintang di langit.’ Terima kasih.”

Saat kau mengungkapkan permohonan pada bintang. Impianmu terkabulkan. All you need is just to believe.

Amen.

8 comments:

  1. Jangan takut untuk bermimpi. Mantep bro...
    Ijin copas kalau boleh... :)

    http://fornewinspiration.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. boleh banget, Bro! btw, rambutmu sekarang pirang? hahaha!

      Delete
  2. klo aq boleh kasih istilah,satu kata "BADAAIIII"
    Badai yang telah memporak porandakan malasku, give-up ku akan mimpiku..
    #thanks sedulur..

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama-sama, Kang! aku juga seneng banget kalo tulisan ini bermanfaat buat Kang Muh. matur nuwun banget udah baca ya, Kang! salam peluk dari Jakarta!

      Delete
  3. hihihi soundtracknya Pinokio toh ini kalo ga salah.. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yoi betul, Jo! Itu gambar yang aku masukin kan Gepetto, bapaknya Pinocchio sama kucingnya, hehehe... Thanks udah baca, Jo.

      Delete
  4. Keren gan lagunya. Makin semangat ngeraih mimpi nih gan. Thanks ya
    http://alwaysslearn.blogspot.com/

    ReplyDelete
  5. Keren banget kak...terjemahan dan interpretasi liriknya...kebetulan sedang suka lagu ini, makasih utk interpretasinya. Semoga mimpi2 kita dapat tercapai.

    ReplyDelete