Wednesday 18 July 2012

Lima yang Harus Kita Perhatikan!

Jumat malam, beberapa hari yang lalu, aku pergi ke acara Kenduri Cinta di Taman Ismail Marzuki (TIM). Acara mulai pukul 20.00 WIB di pelataran parkir TIM. Pembicara duduk lesehan di panggung sederhana dengan hadirin duduk di tikar dan terpal yang ada di depan panggung. Ada banyak pedagang kaki lima di sana. Mulai dari kopi, mie instan, gorengan, dan banyak lainnya. Udara malam itu tidak terlalu dingin, cukup sejuk untuk duduk di luar ruangan. Para hadirin duduk mendengarkan pembicara sambil menikmati jajanan sederhana.


Pembicara utama Kenduri Cinta adalah Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun. Ia datang sekitar pukul 24.00 WIB. Ia datang bersama banyak pembicara lainnya. Salah satu pembicara adalah seorang musisi jazz, Beben Jazz. Tema besar Kenduri Cinta malam itu adalah ‘Mendirikan Indonesia’.
Aku ingin menulis tentang suatu hal yang kudapat dari Kenduri Cinta malam itu. Bukan catatanku atas pembahasan Cak Nun, namun lebih kepada pemahaman yang menggunakan logika pikirku sendiri. 


Satu pelajaran penting yang Cak Nun berikan adalah bahwa sebuah negara bisa berdiri dengan lima pilar utama, yakni RAKYAT, TENTARA, ILMUWAN, AGAMAWAN, DAN BUDAYAWAN. Aku ingin mengembangkan interpretasiku sendiri atas lima pilar utama itu. Namun bukan untuk mendirikan sebuah negara, melainkan untuk mendirikan diri sendiri atau mengembangkan diri.
Menurutku, seorang pribadi juga harus mempunyai kelima unsur penting tersebut. Setiap unsur memiliki pemahaman berbeda, sehingga proses refleksi dan pengembangannya tentu juga berbeda. Mari kita mulai dari unsur yang pertama, rakyat. Unsur rakyat kumaknai sebagai memelihara dan mengembangkan sikap RENDAH HATI. Dalam pembahasan atau diskusi tentang kenegaraan, kata ‘rakyat’ sering digunakan untuk menggambarkan masyarakat kecil. Hidup mereka sederhana, jauh dari kemewahan, dan kerap berkelompok untuk saling menguatkan demi bertahan hidup. Maka, makna yang aku angkat dari kata rakyat adalah ajakan agar setiap individu betul-betul memperhatikan sikap rendah hati.


Unsur kedua, tentara. Tentara menggunakan kekuatan otak dan fisik untuk memenangkan perang. Demikian juga dengan interpretasiku untuk pengembangkan pribadi. Seseorang juga harus tetap memperhatikan KESEHATAN FISIK-nya. Memiliki tubuh yang sehat tidak menjamin seseorang akan memiliki kepribadian yang baik dan kuat. Namun paling tidak, kesehatan fisik adalah syarat minimal seseorang untuk dapat berkarya dan belajar dalam hidupnya.


Ilmuwan. Ilmuwan adalah orang-orang yang mengolah kemampuan otaknya untuk menemukan dan menciptakan segala sesuatu. Interpretasiku adalah, setiap individu harus selalu mengembangkan KEMAMPUAN OTAK-nya. Kemampuan otak harus terus dikembangkan. Rajin membaca, menulis, dan berdiskusi menjadi beberapa cara bagi setiap individu untuk terus mengembangkan diri.

Agamawan. Mereka adalah orang-orang yang hidup untuk mengolah sisi rohani dan menyebarkan ajaran agama ke banyak orang. Setiap individu sebaiknya juga memperhatikan SISI ROHANI melalui kendaraan agama yang ia anut. Dengan bertekun di dalam kehidupan rohani, perjuangan seseorang untuk terus memperbaiki diri akan ia jalani dengan lebih tenang dan pasrah. Dalam mengembangkan kepribadian, seseorang akan berjalan lebih kuat dan tenang saat ia juga memperhatikan sisi kerohaniannya.


Akhirnya, budayawan. Mereka adalah orang-orang yang memperhatikan perkembangan budaya, mengolah, mendiskusikan, mengkritik perkembangannya, dan mencari jawaban atas budaya yang berkembang. Menurutku, setiap individu sebaiknya juga melakukan hal tersebut untuk dirinya sendiri. Yakni bersikap KRITIS AKAN KEBUDAYAAN yang berjalan. Dengan bersikap kritis akan kebudayaan, seseorang akan lebih mampu mengenali kebudayaan tempat ia hidup. Secara otomatis, orang tersebut juga akan lebih mengenali dirinya sendiri. Ada sebuah hubungan yang kuat antara pengenalan diri sendiri dengan pengenalan kebudayaan tempat seseorang tinggal. Dengan mengenali kebudayaan tempat seseorang hidup, ia akan lebih kuat mengenali dirinya sendiri.



Sekian pendalaman saya untuk lima poin yang sebaiknya ada pada diri setiap individu. Individu yang ingin terus belajar dan mengembangkan dirinya, harus memperhatikan dan mengembangkan lima unsur yang disebutkan di atas.


Akhir kata, selamat belajar mengembangkan diri.


Salam berkembang!

2 comments:

  1. Dah lama aq ga baca tulisanmu.. akhirnya keluar juga.. dan memberi paradigma baru nggo kakangmu..
    *maju terus buat inug.

    ReplyDelete
  2. Hehe, semoga bermanfaat ya, Kang. Ada tulisan yang baru, Kang. Tentang ketakutanku selama seminggu terakhir. Dibaca ya, Kang. Mohon doanya juga supaya aku bisa lebih kuat, Kang.

    ReplyDelete