Pembicara utama Kenduri
Cinta adalah Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun. Ia datang sekitar pukul 24.00 WIB.
Ia datang bersama banyak pembicara lainnya. Salah satu pembicara adalah seorang
musisi jazz, Beben Jazz. Tema besar Kenduri Cinta malam itu adalah ‘Mendirikan
Indonesia’.
Aku ingin menulis tentang
suatu hal yang kudapat dari Kenduri Cinta malam itu. Bukan catatanku atas
pembahasan Cak Nun, namun lebih kepada pemahaman yang menggunakan logika
pikirku sendiri.
Satu pelajaran penting
yang Cak Nun berikan adalah bahwa sebuah negara bisa berdiri dengan lima pilar
utama, yakni RAKYAT, TENTARA, ILMUWAN, AGAMAWAN, DAN BUDAYAWAN. Aku ingin
mengembangkan interpretasiku sendiri atas lima pilar utama itu. Namun bukan
untuk mendirikan sebuah negara, melainkan untuk mendirikan diri sendiri atau
mengembangkan diri.
Menurutku, seorang
pribadi juga harus mempunyai kelima unsur penting tersebut. Setiap unsur
memiliki pemahaman berbeda, sehingga proses refleksi dan pengembangannya tentu
juga berbeda. Mari kita mulai dari unsur yang pertama, rakyat. Unsur rakyat kumaknai
sebagai memelihara dan mengembangkan sikap RENDAH
HATI. Dalam pembahasan atau
diskusi tentang kenegaraan, kata ‘rakyat’ sering digunakan untuk menggambarkan
masyarakat kecil. Hidup mereka sederhana, jauh dari kemewahan, dan kerap
berkelompok untuk saling menguatkan demi bertahan hidup. Maka, makna yang aku
angkat dari kata rakyat adalah ajakan agar setiap individu betul-betul
memperhatikan sikap rendah hati.
Unsur kedua, tentara. Tentara
menggunakan kekuatan otak dan fisik untuk memenangkan perang. Demikian juga
dengan interpretasiku untuk pengembangkan pribadi. Seseorang juga harus tetap
memperhatikan KESEHATAN FISIK-nya. Memiliki
tubuh yang sehat tidak menjamin seseorang akan memiliki kepribadian yang baik
dan kuat. Namun paling tidak, kesehatan fisik adalah syarat minimal seseorang
untuk dapat berkarya dan belajar dalam hidupnya.
Ilmuwan. Ilmuwan adalah
orang-orang yang mengolah kemampuan otaknya untuk menemukan dan menciptakan
segala sesuatu. Interpretasiku adalah, setiap individu harus selalu
mengembangkan KEMAMPUAN OTAK-nya. Kemampuan
otak harus terus dikembangkan. Rajin membaca, menulis, dan berdiskusi menjadi
beberapa cara bagi setiap individu untuk terus mengembangkan diri.
Agamawan. Mereka adalah orang-orang yang hidup untuk mengolah sisi rohani dan menyebarkan ajaran agama ke banyak orang. Setiap individu sebaiknya juga memperhatikan SISI ROHANI melalui kendaraan agama yang ia anut. Dengan bertekun di dalam kehidupan rohani, perjuangan seseorang untuk terus memperbaiki diri akan ia jalani dengan lebih tenang dan pasrah. Dalam mengembangkan kepribadian, seseorang akan berjalan lebih kuat dan tenang saat ia juga memperhatikan sisi kerohaniannya.
Akhirnya, budayawan.
Mereka adalah orang-orang yang memperhatikan perkembangan budaya, mengolah,
mendiskusikan, mengkritik perkembangannya, dan mencari jawaban atas budaya yang
berkembang. Menurutku, setiap individu sebaiknya juga melakukan hal tersebut
untuk dirinya sendiri. Yakni bersikap KRITIS
AKAN KEBUDAYAAN yang berjalan. Dengan bersikap kritis akan kebudayaan,
seseorang akan lebih mampu mengenali kebudayaan tempat ia hidup. Secara
otomatis, orang tersebut juga akan lebih mengenali dirinya sendiri. Ada sebuah
hubungan yang kuat antara pengenalan diri sendiri dengan pengenalan kebudayaan tempat
seseorang tinggal. Dengan mengenali kebudayaan tempat seseorang hidup, ia akan
lebih kuat mengenali dirinya sendiri.
Sekian pendalaman saya
untuk lima poin yang sebaiknya ada pada diri setiap individu. Individu yang
ingin terus belajar dan mengembangkan dirinya, harus memperhatikan dan
mengembangkan lima unsur yang disebutkan di atas.
Akhir kata, selamat
belajar mengembangkan diri.
Salam berkembang!
Dah lama aq ga baca tulisanmu.. akhirnya keluar juga.. dan memberi paradigma baru nggo kakangmu..
ReplyDelete*maju terus buat inug.
Hehe, semoga bermanfaat ya, Kang. Ada tulisan yang baru, Kang. Tentang ketakutanku selama seminggu terakhir. Dibaca ya, Kang. Mohon doanya juga supaya aku bisa lebih kuat, Kang.
ReplyDelete