Friday 3 February 2012

Kuingin

Suatu malam, saat aku berbicara dengan diriku sendiri....

“Orang pintar adalah orang yang bisa menjelaskan hal rumit dengan cara yang sederhana. Itu satu pandanganku.”

Kenapa?

“Memang memahami hal rumit adalah sulit. Namun menyampaikan kembali hal rumit dengan cara yang sistematis dan sederhana adalah jauh lebih sulit.”

Oya? Kenapa sulit?

“Begini, saat menjelaskan sesuatu, kita harus membuat alur dari poin-poin materi yang akan kita jelaskan. Tujuannya supaya kita bisa berbicara lancar dan tidak kehilangan arah. Nah, pembuatan alur poin materi tersebut mensyaratkan kita menguasai materi tersebut. Proses pembuatan alur tersebut tentu juga harus menggunakan sudut pandang lawan komunikasi kita yang belum tentu memahami hal tersebut.”

Okay. Lalu, kamu punya satu tokoh idola terkait hal ini?

“Saat ini aku mengidolai seorang dosen di kampusku, bu Ningky namanya. Aku langsung ngefans sama dia sejak pertama kali ketemu di kelas Leadership.”

Kenapa kamu ngefans sama dia?
 
“Caranya menyampaikan sesuatu di depan publik sangat mencengangkan. Dia tidak neko-neko memainkan tempo atau dinamika suara. Cara bicaranya datar dengan suara agak rendah. Namun semua pendengar tersihir untuk mendengarkan apa yang ingin dia katakan. Aku sendiri selalu menanti dia berbicara, hahaha!”

Coba ceritakan pengalaman berkesanmu itu!

“Aku pertama kali melihatnya saat dia menyampaikan tujuan dari mata kuliah Leadership di kelasku. Saat itu aku langsung kagum pada dia. Aku rasa caranya mensistematiskan pemikiran dan kesederhanaan penyampaiannya tidak kalah dari almarhum Gus Dur, hehehe! Semua orang bisa memahami apa yang ingin ia sampaikan. Dia tenang sekali dalam menyampaikan sesuatu. Tempo bicaranya sedang dengan dinamika stabil. Pilihan katanya sederhana namun bisa menjabarkan apa yang dia maksud.”

Okay! Ada lagi pengalamanmu lainnya?

“Ada! Yaitu saat dia memberikan opening speech  di acara New Kids on the Block. Saat itu ia membuka omongan dengan menjabarkan sejarah acara tersebut  di kampus dan sejarah munculnya nama New Kids on the Block. Setelah itu, dia bergeser ke harapan bahwa acara semacam itu bisa didokumentasikan secara resmi sehingga menjadi evaluasi bagi kampus. Dia juga menantang mahasiswa supaya dalam membuat acara semacam itu, bisa membuat dalam skala yang lebih besar dan memberikan manfaat bagi banyak orang di sekitar gedung kampus PPm.”

Wow! Kamu ingat detil apa yang ia bicarakan?

“Iya! Sebab sejak dia berjalan maju ke panggung untuk berbicara, aku langsung menyiapkan diri untuk menganalisa cara bicaranya.”

Hmm.. Pengamatanmu detil juga. Lalu, apa hasil analisamu?

“Analisaku adalah bahwa dia sudah menyiapkan alur materi yang akan dia bicarakan sebelumnya. Aku rasa dia menyiapkan itu hanya beberapa menit sebelum dia berjalan maju ke panggung. Dia konsisten dengan keputusan alur yang sudah ia buat. Dan saat menyampaikannya, dia juga melakukan improvisasi dengan memunculkan candaan khasnya, yakni gaya preman namun elegan, hahaha! Dia juga banyak memasukkan data-data unik yang menarik. Jelas dia banyak membaca.”

Kalau kamu sendiri gimana?

“Hasil evaluasiku terhadap diri sendiri adalah aku masih mengalami kesulitan mengungkapkan apa yang aku pikirkan. Pola sistematisnya sudah ada di kepala, tapi mengungkapkannya dengan bahasa yang mudah dicerna ternyata masih menjadi PR-ku.”

Maksudnya?

“Nah, ini dia contohnya. Kamu tidak mengerti apa yang aku katakan, kan? Padahal yang ingin aku bicarakan sangat simpel.  Begini, menurutku ada tiga langkah yang harus kita selesaikan saat menyampaikan sesuatu pada publik. Satu, membuat alur materi yang akan kita sampaikan. Dua, konsisten dengan alur itu dan menyampaikannya dengan bahasa yang mudah pendengar pahami. Terakhir, lakukan improvisasi supaya penyampaian menjadi menarik. Improvisasi ini biasanya dilakukan dengan humor atau data unik yang mendukung pemikiran yang kita sampaikan. Nah, langkah ke dua, yaitu penyampaian dengan bahasa sederhana, masih menjadi PR besarku saat ini.”

Hmm, okay! Lalu, apa yang kamu inginkan sekarang?

“Aku ingin belajar bisa mengungkapkan pemikiran secara sistematis dan sederhana seperti bu Ningky.”

Menurutmu, bagaimana caranya?

“Aku rasa bu Ningky bisa menjadi seperti itu berkat beberapa hal. Pertama, dia pasti banyak membaca. Kedua, dia rajin menulis, menuangkan pemikirannya ke dalam tulisan. Ketiga, dia juga pasti kerap berdiskusi ; mengungkapkan pemikiran secara verbal, memahami pola pikir orang lain, dan beradu argumen. Aku rasa bu Ningky sudah kenyang melakukan hal-hal tersebut.”

Yap! Itu pasti! Kamu juga ingin seperti dia?

“Iyoi! Tapi tetap dengan gayaku sendiri.”

Baiklah! Sukses buatmu!

“Terima kasih.”

Jumat, 3 Februari 2012
Kamar Kos, Grogol, Jakarta Barat

No comments:

Post a Comment