Saturday 22 January 2011

Johann Sebastian Bach di Jerman

Eisenach adalah sebuah kota di Jerman yang beruntung. 21 Maret 1685, di sana lahir seorang bayi yang akan menguasai dunia dengan musiknya, bahkan hingga berabad-abad setelah kematiannya. Johann Sebastian Bach nama bayi itu. Saat itu, Jerman masih terpecah menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur, Eisenach adalah sebuah kota di Jerman Timur. Bach menghembuskan nafas terakhirnya di Leipzig, sebuah kota yang juga di Jerman Timur pada 28 Juli 1750.


Johann Sebastian Bach hidup di masa musik Barok. Di masa itu, bentuk alat musik piano belum seperti yang ada sekarang. Warna hitam dan putih letaknya terbalik, tuts yang di atas berwarna putih, sedangkan yang di bawahnya berwarna hitam. Namanya pun bukan piano, tetapi harpsichord. Di bagian bawah terdapat dua oktaf pedal bas yang dimainkan dengan kaki.


Bach adalah seorang beragama Kristen Protestan, itu sebabnya tidak banyak karya-karyanya yang menyebutkan Santa Maria. Bach pernah membuat kumpulan lagu Natal (Weinacht Oratorium atau Christmas Oratorio). Salah satu karyanya menyebutkan bahwa ‘Yesus tertidur nyenyak di pangkuan ibu-Nya’, itu adalah sebuah penggambaran akan Santa Maria. Namun secara umum, penggambaran Bach akan Maria sangat sedikit. Berbeda dengan Mozart, komponis klasik beragama Katholik yang banyak menggubah lagu pujian terhadap Santa Maria, Ave Verum contohnya.


Musik gereja saat itu dibagi menjadi dua, yakni Katolische Kirken Muziek dan Evangelische Kirken Muziek (musik gereja Katholik dan musik gereja Kristen Protestan). Kirken Muziek sendiri apabila diterjemahkan dalam bahasa Inggris menjadi Ecclesiastical Music (Musik Gereja).


Pemerintah Jerman mewajibkan warganya untuk membayar Kirchen Steuer atau Pajak Gereja, dan Bach mendapatkan penghasilan dari pajak tersebut. Apalagi Bach adalah seorang Cantor atau pemimpin musik gereja, jabatan tertinggi dalam dunia musik gereja saat itu. Tidak sedikit mahasiswa dari luar Jerman yang mengeluhkan kewajiban membayar pajak gereja ini karena tidak memanfaatkan fasilitas gereja sama sekali.

No comments:

Post a Comment